Erick Thohir Resmi Jadi Menpora: Perubahan Besar, Harapan Baru, dan Masa Depan BUMN

 

Erick Thohir Resmi Jadi Menpora: Perubahan Besar, Harapan Baru, dan Masa Depan BUMN yang Masih Misterius

Pergantian posisi dalam kabinet selalu menjadi perhatian publik, apalagi jika melibatkan tokoh sebesar Erick Thohir. Pada pertengahan September 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menggantikan Dito Ariotedjo. Keputusan ini sontak mengundang beragam reaksi, bukan hanya karena Erick adalah figur publik dengan rekam jejak kuat di dunia bisnis dan BUMN, tetapi juga karena posisinya sebagai Ketua Umum PSSI serta tokoh yang dianggap membawa banyak terobosan saat menjabat Menteri BUMN.



Pergantian ini bukan sekadar rotasi biasa, melainkan membawa implikasi besar terhadap dua sektor sekaligus: olahraga nasional dan tata kelola Badan Usaha Milik Negara. Di satu sisi, publik menaruh harapan tinggi terhadap peran Erick dalam memperbaiki prestasi olahraga Indonesia. Di sisi lain, muncul tanda tanya besar tentang masa depan Kementerian BUMN setelah ditinggalkan oleh figur sentral yang selama lima tahun terakhir berhasil memperkuat posisi BUMN sebagai penopang ekonomi negara.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang makna pelantikan Erick Thohir sebagai Menpora, reaksi publik yang menyertainya, kiprahnya di BUMN, serta tantangan yang akan dihadapinya ke depan.


Pergantian Menpora: Dari Dito Ariotedjo ke Erick Thohir

Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet dengan melantik Erick Thohir sebagai Menpora. Keputusan ini menandai berakhirnya masa jabatan Dito Ariotedjo di kementerian tersebut. Erick sendiri bukan sosok asing bagi publik. Selain dikenal sebagai pengusaha, ia juga aktif di dunia olahraga, terutama melalui perannya sebagai Ketua Umum PSSI.

Pelantikan ini menimbulkan beragam respons. Ada yang menilai Erick adalah pilihan tepat karena rekam jejaknya yang panjang di bidang manajemen, organisasi, dan olahraga. Namun, ada juga pihak yang mempertanyakan efektivitas perannya mengingat jabatan baru ini menuntut perhatian penuh, sementara ia masih memegang sejumlah posisi strategis di luar pemerintahan.


Reaksi Publik: Dukungan, Skeptisisme, dan Isu Konflik Kepentingan

Tak butuh waktu lama, warganet langsung memenuhi lini media sosial dengan komentar mengenai pelantikan Erick. Sebagian menyambut positif, menyebut Erick sebagai sosok yang mampu membawa perubahan signifikan di dunia olahraga. Mereka melihat rekam jejaknya di BUMN dan PSSI sebagai modal penting untuk membangun tata kelola olahraga yang lebih profesional.

Namun, skeptisisme juga muncul. Pertanyaan yang paling banyak dilontarkan adalah soal potensi konflik kepentingan, terutama karena Erick masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Banyak yang menilai Erick sebaiknya melepaskan jabatan tersebut agar fokus pada tugas barunya di pemerintahan, sekaligus menghindari tumpang tindih kepentingan.

Isu lain yang juga ramai diperbincangkan adalah apakah Erick akan mampu membagi fokus dari kiprah besarnya di dunia bisnis, organisasi, hingga pemerintahan. Publik menunggu bukti, bukan sekadar janji.


Kiprah Erick Thohir di BUMN: Jejak Sukses yang Ditinggalkan

Sebelum resmi menjabat Menpora, Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN sejak 2019. Dalam lima tahun masa kepemimpinannya, sejumlah pencapaian berhasil ditorehkan.

Pertama, Erick sukses meningkatkan setoran dividen BUMN ke kas negara. BUMN yang sebelumnya banyak dicap sebagai “sapi perah” atau bahkan “beban negara,” justru mampu menunjukkan performa positif di bawah kepemimpinannya.

Kedua, Erick mendorong reformasi kelembagaan BUMN. Salah satunya adalah pengesahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN yang menggantikan regulasi lama. Ia juga terlibat dalam pembentukan Danantara, sebuah entitas baru yang digadang-gadang akan menjadi holding super besar untuk perusahaan BUMN strategis.

Ketiga, Erick berhasil membawa BUMN lebih dekat dengan masyarakat, baik melalui program sosial maupun dukungan pada UMKM. Banyak kalangan menilai bahwa BUMN di bawah Erick tidak hanya sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga memiliki peran sosial yang lebih nyata.

Dengan catatan-catatan tersebut, tidak heran bila publik merasa kepergian Erick dari BUMN meninggalkan tanda tanya besar.


Nasib Kementerian BUMN Setelah Ditinggal Erick

Salah satu pertanyaan terbesar setelah pelantikan Erick sebagai Menpora adalah: siapa yang akan memimpin Kementerian BUMN selanjutnya?

Dalam keterangannya, Erick menyebut bahwa semua keputusan mengenai masa depan BUMN ada di tangan Presiden Prabowo dan Menteri Sekretaris Negara. Ia sendiri mengaku tidak tahu detail teknis tentang apakah kementerian tersebut akan tetap berdiri sendiri atau benar-benar dilebur ke dalam Danantara.

Sementara itu, publik mendesak adanya kejelasan. Pasalnya, BUMN merupakan tulang punggung ekonomi negara. Perubahan struktural sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap arah ekonomi nasional.

Untuk sementara waktu, Presiden diperkirakan akan menunjuk seorang Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN. Namun, keputusan jangka panjang masih ditunggu-tunggu, dan inilah yang menambah ketidakpastian di tengah masyarakat maupun pelaku ekonomi.


Tantangan Erick Thohir di Menpora

Menjabat Menpora jelas bukan tugas ringan. Dunia olahraga Indonesia menyimpan segudang masalah, mulai dari manajemen organisasi yang amburadul, sarana dan prasarana yang kurang memadai, hingga prestasi atlet yang masih fluktuatif.

Sebagai Menpora baru, Erick akan menghadapi beberapa tantangan utama:

  1. Pembinaan Atlet dan Prestasi Internasional
    Indonesia punya potensi besar di cabang olahraga tertentu, seperti bulutangkis, angkat besi, dan sepak bola. Tantangan Erick adalah memastikan pembinaan atlet berjalan profesional, terarah, dan berkesinambungan.

  2. Transparansi dan Tata Kelola
    Dunia olahraga Indonesia kerap diterpa isu korupsi, konflik kepentingan, dan dualisme organisasi. Publik berharap Erick membawa gaya manajemen transparan yang dulu ia terapkan di BUMN.

  3. Peningkatan Infrastruktur Olahraga
    Masalah klasik seperti kurangnya fasilitas latihan, stadion yang terbengkalai, hingga minimnya akses olahraga di daerah terpencil, menunggu solusi konkret dari Erick.

  4. Menyatukan Kepentingan Organisasi
    Dunia olahraga penuh dengan kepentingan, baik dari federasi, sponsor, maupun politik. Erick ditantang untuk bisa merangkul semua pihak tanpa kehilangan arah kebijakan.


Publik Menunggu Bukti, Bukan Sekadar Nama Besar

Sebagai figur publik dengan rekam jejak panjang, Erick Thohir tentu datang dengan reputasi besar. Namun, reputasi saja tidak cukup. Publik Indonesia sudah terlalu sering kecewa dengan janji-janji yang tidak berbuah hasil nyata.

Pelantikan Erick sebagai Menpora membawa harapan baru, tapi juga menghadirkan tuntutan yang sangat tinggi. Jika ia berhasil, Erick bisa mengubah wajah olahraga Indonesia sekaligus meninggalkan warisan bersejarah di luar kiprahnya di BUMN. Namun, jika gagal, ia berpotensi dicap sebagai figur yang terlalu sibuk memegang banyak jabatan tanpa hasil yang signifikan.


Penutup: Harapan di Tengah Ketidakpastian

Pelantikan Erick Thohir sebagai Menpora membuka babak baru dalam perjalanan karier politik dan birokrasi tokoh tersebut. Di satu sisi, ada harapan besar bahwa ia mampu membawa perubahan nyata di dunia olahraga Indonesia. Di sisi lain, ketidakpastian nasib Kementerian BUMN setelah ditinggalkan olehnya masih menjadi pertanyaan besar bagi publik.

Satu hal yang pasti: semua mata kini tertuju pada Erick Thohir. Publik menunggu langkah konkret, baik dalam memajukan olahraga Indonesia maupun memastikan transisi kepemimpinan di BUMN berjalan mulus. Dengan rekam jejaknya, Erick punya modal besar, tetapi modal tersebut harus dibuktikan dengan tindakan nyata.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama