iQOO Z10 Lite: Smartphone Rp 2 Jutaan yang Bikin Brand Lain Waspada
Di tengah persaingan ketat pasar smartphone kelas menengah bawah Indonesia, muncul satu nama yang mulai menarik perhatian banyak orang pada pertengahan 2025: iQOO Z10 Lite. Merek yang masih satu keluarga dengan Vivo ini kembali menunjukkan keseriusannya dalam menggarap pasar anak muda dan pengguna beranggaran terbatas, tanpa mengorbankan performa dan kualitas.
Setelah sukses dengan seri Neo dan Z10 reguler, iQOO akhirnya meluncurkan varian “Lite” yang lebih terjangkau namun tetap tangguh. Melalui kombinasi prosesor baru, baterai besar, dan fitur premium yang jarang hadir di kelasnya, iQOO Z10 Lite menjadi salah satu ponsel paling banyak dibicarakan pada paruh kedua tahun 2025.
Desain Sederhana, Tapi Elegan dan Ergonomis
Sekilas, iQOO Z10 Lite tidak tampak seperti ponsel murah. Desain bodinya ramping dengan ketebalan hanya 8,3 mm dan bobot sekitar 191 gram membuatnya nyaman digenggam lama. Dua pilihan warna yang ditawarkan — Galaxy Silver dan Mystic Blue — memberikan kesan modern, minimalis, dan cocok untuk pengguna muda.
Material bodinya memang masih berbahan polikarbonat, tetapi finishing matte-nya membuat ponsel ini terasa premium dan tidak mudah kotor oleh sidik jari. Penempatan tombol, sensor sidik jari di sisi kanan, serta port USB-C di bagian bawah semuanya terasa ergonomis dan rapi.
Layar 120 Hz yang Menggoda Mata
Salah satu kejutan terbesar dari iQOO Z10 Lite adalah layar yang digunakan. Dengan bentang 6,72 inci FHD+ dan refresh rate 120 Hz, pengalaman visual terasa jauh di atas ekspektasi untuk ponsel Rp 2 jutaan.
Kompas Tekno menyebut bahwa respons sentuh layar ini “mulus dan cepat,” cocok untuk bermain game maupun scrolling media sosial. Walau masih memakai panel IPS LCD, tingkat kecerahan mencapai 1.000 nit membuat tampilan tetap jelas di bawah sinar matahari.
Menariknya, tingkat adaptasi refresh rate juga cukup pintar. Saat menonton video atau membaca, sistem otomatis menurunkan kecepatan hingga 60 Hz untuk menghemat daya — hal yang jarang ditemukan di kelas harga ini.
Performa yang Mengejutkan di Kelasnya
Urusan performa menjadi alasan utama mengapa iQOO Z10 Lite begitu mencuri perhatian. Mengandalkan chipset Snapdragon 6 Gen 1 (4 nm), performanya terbukti efisien dan bertenaga.
Dalam pengujian Detik Inet, ponsel ini mencatat skor AnTuTu sekitar 610.000 poin, mengungguli banyak pesaing di rentang harga Rp 2–3 juta seperti Redmi Note 13 5G dan realme Narzo 70 Pro.
Dengan dukungan RAM 8 GB yang bisa diperluas hingga 16 GB melalui Extended RAM 3.0, multitasking menjadi sangat lancar. Pengguna bisa membuka banyak aplikasi, berpindah antar-tab, hingga bermain game seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile tanpa gangguan berarti.
Selain itu, sistem pendingin graphite cooling sheet dan mini vapor chamber bekerja efektif menjaga suhu tetap stabil, bahkan setelah sesi gaming panjang. Fitur ini biasanya hanya ditemukan pada ponsel kelas menengah atas.
Daya Tahan Baterai yang Super Irit
Jika ada satu hal yang disetujui oleh semua media, itu adalah daya tahan baterai iQOO Z10 Lite yang luar biasa. Dengan kapasitas 6.000 mAh, ponsel ini mampu bertahan hingga 1,5 hari dalam penggunaan aktif.
Detik mencatat bahwa dalam pengujian streaming, gaming, dan media sosial selama 8 jam penuh, baterainya masih menyisakan sekitar 40%. Hal ini membuktikan efisiensi dari prosesor 4 nm yang hemat daya.
Tak hanya irit, pengisian dayanya juga cepat. Dengan 44 W FlashCharge, ponsel bisa terisi penuh dari 0 hingga 100 persen hanya dalam sekitar 63 menit. Artinya, cukup isi baterai sebentar di pagi hari, dan perangkat siap digunakan seharian penuh.
Kamera 64 MP yang Layak di Siang Hari
Masuk ke sektor kamera, iQOO Z10 Lite menawarkan kamera utama 64 MP dengan dukungan OIS (Optical Image Stabilization) — fitur langka di kelas Rp 2 jutaan.
Dalam kondisi pencahayaan cukup, hasil fotonya tajam dengan warna natural. Kompas Tekno mencatat bahwa sensor Samsung GW3 yang digunakan mampu menghasilkan detail baik di siang hari.
Sayangnya, performa di kondisi minim cahaya masih terbatas. Mode malam membantu sedikit, tetapi noise tetap terlihat. Ketiadaan lensa ultrawide juga membuatnya kurang fleksibel untuk fotografi lanskap.
Kamera depan 16 MP cukup baik untuk swafoto dan panggilan video. AI Beautification yang dibenamkan tidak terlalu berlebihan, menghasilkan tampilan wajah yang tetap alami.
Fitur Tambahan yang Lengkap dan Berguna
Salah satu hal yang membuat iQOO Z10 Lite semakin menarik adalah kelengkapan fiturnya. Ponsel ini sudah dilengkapi:
-
NFC multifungsi untuk pembayaran digital,
-
dual speaker stereo dengan suara jernih,
-
sertifikasi IP54 yang membuatnya tahan terhadap debu dan percikan air,
-
serta sensor sidik jari cepat di tombol power.
Sistem operasinya menggunakan Funtouch OS 15 berbasis Android 15, dengan tampilan antarmuka yang bersih dan minim bloatware. iQOO juga menjanjikan dua tahun pembaruan sistem operasi dan tiga tahun patch keamanan, menjadikannya pilihan aman untuk jangka panjang.
Harga dan Posisi di Pasar
Dengan harga resmi Rp 2.499.000 untuk varian 8 GB / 256 GB, iQOO Z10 Lite menawarkan kombinasi spesifikasi dan fitur yang sulit ditandingi.
Sebagai perbandingan:
-
Redmi Note 13 5G (8/256 GB) dijual sekitar Rp 2,899 juta,
-
realme Narzo 70 Pro sekitar Rp 2,799 juta,
-
Infinix GT 20 Lite Rp 2,699 juta.
Dengan harga lebih murah namun performa setara atau bahkan lebih baik, iQOO jelas menargetkan pengguna muda yang mencari value for money tertinggi.
Respons Media dan Pasar
Tiga media besar nasional memberikan penilaian yang hampir senada.
-
Antara menyoroti strategi iQOO yang ingin membawa performa tinggi ke segmen terjangkau.
-
Kompas menilai ponsel ini sebagai “kompetitor serius di kelas menengah bawah dengan layar mulus dan baterai besar.”
-
Detik bahkan memberi nilai 8,7/10, menyebutnya sebagai “pilihan terbaik di kelas low-mid 2025.”
Di media sosial, banyak pengguna memuji performa gaming dan daya tahan baterainya. Hashtag #iQOOZ10Lite sempat trending di TikTok Indonesia setelah dirilis, menandakan antusiasme besar di kalangan anak muda.
Analisis: Strategi Cerdas iQOO di Pasar Indonesia
Peluncuran iQOO Z10 Lite memperlihatkan strategi cerdas perusahaan dalam memperluas pangsa pasar. Setelah sebelumnya fokus pada segmen performa tinggi seperti iQOO 12 dan Neo 9, kini mereka berusaha meraih pengguna baru yang menginginkan kualitas flagship dengan harga hemat.
Pendekatan ini serupa dengan strategi yang dulu sukses dilakukan oleh Realme dan Poco — membawa performa “kelas atas” ke harga “kelas bawah.” Namun, iQOO tampak lebih matang dengan pendekatan desain, software, dan efisiensi yang lebih baik.
Dengan dukungan ekosistem Vivo di Indonesia, iQOO memiliki keunggulan distribusi, purna jual, dan brand trust yang membuat produknya cepat diterima pasar.
Kelebihan dan Kekurangan iQOO Z10 Lite
Kelebihan:
-
Chipset Snapdragon 6 Gen 1 dengan performa stabil
-
Baterai 6.000 mAh tahan lama
-
Layar 120 Hz yang responsif
-
Fitur lengkap: NFC, IP54, speaker stereo
-
Harga sangat kompetitif
Kekurangan:
-
Kamera malam hari kurang optimal
-
Masih menggunakan panel IPS LCD
-
Tidak ada lensa ultrawide
Kesimpulan: Ponsel Rp 2 Jutaan yang Sulit Dikalahkan
iQOO Z10 Lite bukan sekadar versi murah dari Z10, tapi bukti bahwa smartphone terjangkau bisa tetap menghadirkan pengalaman kelas menengah. Dengan performa cepat, baterai tahan lama, fitur lengkap, dan harga ramah di kantong, ponsel ini menjadi “game changer” di segmen low-mid 2025.
Jika Anda mencari smartphone di bawah Rp 2,5 juta untuk aktivitas harian, bermain game, atau belajar online tanpa khawatir baterai cepat habis, iQOO Z10 Lite bisa jadi pilihan terbaik tahun ini.
Singkatnya:
iQOO Z10 Lite bukan hanya sekadar ponsel murah — ini adalah pernyataan bahwa performa tinggi kini bisa dinikmati semua orang.
