Mobil Listrik Polytron Mulai Diproduksi di Purwakarta, Komitmen Terapkan Standar Tinggi
Industri otomotif Indonesia tengah memasuki era baru dengan kehadiran kendaraan listrik yang semakin nyata. Salah satu langkah penting datang dari Polytron, sebuah merek elektronik nasional yang kini serius mengembangkan sektor otomotif berbasis energi ramah lingkungan. Pada 18 Juli 2025, Polytron resmi memulai produksi massal mobil listrik G3+ dan G3 di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat.
Langkah ini bukan sekadar wujud ekspansi bisnis, tetapi juga menandai komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi energi sekaligus memberikan solusi mobilitas masa depan yang berkelanjutan. Dengan mengusung standar tinggi dalam hal keamanan, kualitas, hingga kepuasan pelanggan, Polytron menempatkan dirinya sejajar dengan pemain global yang lebih dulu hadir di industri kendaraan listrik.
Produksi Massal Perdana di Tanah Air
Produksi mobil listrik Polytron dilakukan dengan metode semi-knocked down (SKD), yakni perakitan dari komponen yang sudah diproduksi sebelumnya dan kemudian disusun di lini produksi lokal. Model yang diproduksi adalah Polytron G3+ dan Polytron G3, dua varian yang sebelumnya sudah diperkenalkan kepada publik sebagai kendaraan listrik berukuran kompak dengan fokus pada efisiensi dan kenyamanan.
Dengan dimulainya produksi di Purwakarta, Polytron menegaskan keseriusannya untuk menghadirkan kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, baik dari segi harga, performa, maupun layanan purna jual.
Investasi Besar untuk Jalur Produksi Modern
Salah satu poin utama dari langkah Polytron adalah investasi besar pada jalur produksi modern. Perusahaan menyiapkan lini perakitan dengan standar internasional, dilengkapi beragam perangkat canggih yang memungkinkan pengujian menyeluruh pada setiap unit mobil listrik.
Beberapa teknologi unggulan yang hadir di fasilitas Purwakarta antara lain:
-
Dyno Test Fleksibel
Perangkat ini mendukung pengujian performa kendaraan baik berpenggerak roda depan (FWD), roda belakang (RWD), maupun semua roda (AWD). Fleksibilitas wheelbase membuat proses uji performa lebih efisien dan sesuai kebutuhan berbagai jenis kendaraan. -
Real-time Battery Temperature Monitoring
Sistem ini memastikan kondisi baterai selalu dalam pengawasan sejak tahap uji performa. Pemantauan suhu secara real-time memberikan jaminan keamanan, mengingat baterai adalah komponen paling vital pada kendaraan listrik. -
Pengujian Keselamatan Berlapis
Mobil listrik Polytron melewati empat tahapan uji keselamatan: setelah pemasangan baterai, setelah proses perakitan, setelah uji kebocoran air, hingga tahap akhir di Pre Delivery Center (PDC). Proses berlapis ini menjadi kunci agar kendaraan yang sampai ke tangan konsumen benar-benar aman. -
Peralatan Perakitan Khusus
Termasuk di dalamnya Vacuum Filling Machines untuk pengisian cairan vital (rem, refrigerant, coolant), Dynamic Performance Test Equipment, Safety Testing Equipment, hingga ADAS Calibration Equipment yang sudah otomatis sepenuhnya.
Investasi ini menunjukkan keseriusan Polytron dalam membangun fondasi kuat untuk bersaing di industri kendaraan listrik, yang tidak hanya menuntut inovasi desain tetapi juga kepatuhan terhadap standar keamanan global.
Standar Tinggi: Keamanan, Kualitas, dan Kepuasan Konsumen
CEO Polytron, Hariono, menegaskan bahwa seluruh proses produksi mobil listrik mereka berlandaskan pada prinsip standar tinggi. Bagi Polytron, aspek keamanan dan kualitas bukanlah sekadar slogan, melainkan harus diwujudkan melalui jalur produksi, perangkat uji, hingga tahapan pengiriman produk ke konsumen.
Komitmen ini sekaligus menjadi bagian dari visi besar Polytron, yaitu meningkatkan pengalaman konsumen melalui teknologi, layanan, dan produk berkualitas. Mobil listrik bukan hanya alat transportasi, melainkan representasi dari gaya hidup baru yang mengedepankan efisiensi energi, kenyamanan, serta keberlanjutan lingkungan.
Kapasitas Produksi hingga 30 Ribu Unit per Tahun
Fasilitas di Purwakarta memiliki kapasitas produksi yang sangat ambisius, yakni mencapai 30.000 unit per tahun. Angka ini menunjukkan target besar Polytron dalam memperluas penetrasi pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan jumlah tersebut, Polytron berpotensi menjadi salah satu produsen mobil listrik terbesar di Tanah Air. Skala produksi besar ini juga membuka peluang bagi terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang lebih matang, mulai dari ketersediaan suku cadang, layanan perawatan, hingga infrastruktur pengisian daya.
Mendorong Pertumbuhan Ekosistem Kendaraan Listrik
Hadirnya produksi mobil listrik Polytron di dalam negeri memberikan banyak dampak positif, baik untuk konsumen maupun industri otomotif nasional secara keseluruhan.
-
Transfer Teknologi
Dengan menghadirkan jalur produksi modern, pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja Indonesia akan meningkat, sehingga mampu mendukung perkembangan teknologi otomotif masa depan. -
Ketersediaan Produk Lebih Terjangkau
Produksi dalam negeri diharapkan mampu menekan harga jual kendaraan listrik, sehingga bisa lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas. -
Penguatan Rantai Pasok Lokal
Semakin besar skala produksi, semakin banyak peluang keterlibatan industri kecil dan menengah sebagai pemasok komponen lokal. Hal ini mendorong ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. -
Dukungan Terhadap Kebijakan Pemerintah
Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari transisi energi bersih. Produksi massal oleh Polytron mendukung kebijakan ini dengan menyediakan pilihan produk dalam negeri yang kompetitif.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meski langkah Polytron sangat menjanjikan, tantangan tetap ada. Beberapa di antaranya adalah:
-
Harga Baterai yang Masih Tinggi
Meski produksi lokal membantu menekan biaya, komponen baterai masih menjadi faktor utama yang memengaruhi harga kendaraan listrik. -
Infrastruktur Pengisian
Penyebaran stasiun pengisian daya listrik di Indonesia masih terbatas. Tanpa infrastruktur yang memadai, adopsi kendaraan listrik berpotensi terhambat. -
Persaingan Global
Polytron harus bersaing dengan produsen mobil listrik internasional yang sudah lebih dahulu hadir, baik dari China, Jepang, maupun Eropa.
Namun, dengan strategi yang tepat, Polytron berpeluang besar untuk menjadikan mobil listriknya sebagai pilihan utama bagi konsumen Indonesia.
Penutup
Produksi massal mobil listrik Polytron G3+ dan G3 di Purwakarta adalah tonggak penting dalam sejarah industri otomotif nasional. Dengan investasi besar pada lini produksi modern, penerapan standar keamanan dan kualitas yang ketat, serta kapasitas hingga 30 ribu unit per tahun, Polytron menunjukkan keseriusannya untuk menjadi pemain utama di pasar kendaraan listrik Indonesia.
Langkah ini tidak hanya memberikan pilihan baru bagi konsumen, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri, mulai dari transfer teknologi, penguatan rantai pasok, hingga dukungan pada kebijakan energi bersih pemerintah.
Jika mampu menghadapi tantangan yang ada, Polytron berpotensi besar menjadi pionir lokal yang mengangkat nama Indonesia dalam kancah industri kendaraan listrik global. Mobil listrik bukan lagi sekadar tren, melainkan masa depan, dan Polytron sudah mengambil langkah nyata untuk menuju ke sana.
